Pesantren Jamiatun Mu’tadi baru saja meluncurkan program kemandirian santri melalui pertanian organik sebagai bagian dari upaya untuk membekali santri dengan keterampilan praktis sekaligus mempromosikan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Program ini merupakan inisiatif pesantren untuk mengembangkan potensi para santri tidak hanya dalam bidang akademik dan agama, tetapi juga dalam keterampilan hidup yang bermanfaat.
Dalam program ini, santri diajarkan untuk menanam dan merawat berbagai jenis sayuran dan tanaman herbal di lahan pertanian pesantren. Para santri belajar tentang teknik pertanian organik, mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit, perawatan tanaman, hingga proses panen. Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan bertani, tetapi juga nilai-nilai kerja keras, kesabaran, dan tanggung jawab.
Menurut Kepala Pesantren, Ustadz [Nama Kepala Pesantren], program pertanian organik ini bertujuan untuk mendukung kemandirian santri, sehingga mereka memiliki keterampilan yang berguna dan mampu menerapkannya dalam kehidupan mereka di masa depan. “Kami ingin membekali para santri dengan ilmu yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa mereka gunakan sebagai bekal di masa depan. Pertanian organik adalah salah satu langkah kami untuk mewujudkan itu,” ujarnya.
Santri yang terlibat dalam program ini menyatakan antusiasme mereka terhadap kegiatan tersebut. Mereka merasa senang dapat belajar langsung di lapangan dan melihat hasil kerja keras mereka berupa tanaman yang tumbuh subur. Selain itu, hasil pertanian ini juga akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari di pesantren, sehingga mendukung pola hidup sehat dengan konsumsi sayuran segar dan bebas bahan kimia.
Pesantren Jamiatun Mu’tadi berharap program ini dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi pesantren lain untuk mengajarkan keterampilan hidup yang berguna bagi santri. Dengan program kemandirian santri ini, pesantren juga berharap dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga produktif, mandiri, dan peduli lingkungan.